Material karet dan EVA (Ethylene Vinyl Acetate) rubber banyak digunakan dalam berbagai industri, mulai dari otomotif, sepatu, hingga kerajinan tangan. Keduanya dikenal karena fleksibilitas, daya tahan, dan kemampuannya meredam getaran atau tekanan. Namun, agar kualitas bahan tetap optimal saat digunakan, penyimpanan dan perawatan stok menjadi hal penting yang tidak boleh diabaikan.

Berikut ini adalah tiga tips penting untuk merawat stok material karet/EVA rubber agar tidak cepat rusak atau menurun kualitasnya:

1. Simpan di Tempat Sejuk dan Kering
Karet dan EVA sangat sensitif terhadap suhu dan kelembapan. Suhu yang terlalu tinggi dapat membuat material menjadi keras, getas, bahkan retak. Sementara itu, kelembapan tinggi dapat memicu tumbuhnya jamur dan bakteri pada permukaan bahan. Oleh karena itu, penting untuk menyimpan material di tempat yang sejuk, kering, dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Hindari sinar matahari langsung karena sinar UV juga bisa mempercepat degradasi material.

2. Hindari Kontak dengan Bahan Kimia
Karet dan EVA bisa bereaksi terhadap bahan kimia tertentu, seperti pelarut, minyak, dan zat asam atau basa kuat. Kontak dengan bahan-bahan ini dapat menyebabkan material mengembang, mengeras, atau kehilangan sifat elastisnya. Maka dari itu, jauhkan stok dari area kerja yang menggunakan bahan kimia dan pastikan wadah penyimpanan bersih serta tertutup rapat jika diperlukan.

3. Simpan dengan Posisi dan Cara yang Tepat
Bentuk penyimpanan yang salah dapat menyebabkan deformasi atau kerusakan fisik pada material. Untuk bahan berbentuk lembaran, hindari melipat atau menumpuk secara berlebihan. Lebih baik digulung secara longgar atau disusun rata di rak penyimpanan. Untuk potongan kecil, bisa disimpan dalam wadah terpisah agar tidak saling menekan. Gunakan alas bersih dan datar untuk mencegah lengkungan atau tekanan yang tidak merata.

Dengan perawatan dan penyimpanan yang benar, stok material karet dan EVA rubber bisa bertahan lebih lama, mengurangi risiko kerusakan, dan menjaga kualitas produk akhir. Ini bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga soal menjaga nilai investasi bahan baku dalam jangka panjang.