Blog

Dalam industri alas kaki, bahan yang digunakan untuk membuat midsole memiliki peran penting dalam menentukan kenyamanan, daya tahan, dan performa, terutama dalam pembuatan midsole sepatu. Dua bahan yang umumnya sering digunakan untuk midsole adalah Phylon dan EVA (Ethylene Vinyl Acetate). Keduanya memiliki karakteristik unik yang membuatnya ideal untuk berbagai jenis sepatu, terutama dalam industri sepatu olahraga. Artikel ini akan membahas perbedaan utama antara Phylon dan EVA, serta keunggulan dan kekurangannya masing-masing.

Saat memilih sandal, terutama untuk penggunaan sehari-hari, tentunya kualitas dan bahan tali sangat mempengaruhi kenyamanan dan ketahanan sandal tersebut. Dua jenis bahan yang umum digunakan untuk tali sandal adalah karet dan PVC (Polyvinyl Chloride). Meskipun sering dianggap serupa, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda dan memengaruhi pengalaman penggunaan secara signifikan.

Phylon adalah material yang kini semakin populer dalam industri alas kaki terutama sepatu, terutama karena keunggulannya sebagai bahan sol sepatu. Material ini terbuat dari sponge Ethylene Vinyl Acetate (EVA) yang dipanaskan dan dikompresi hingga membentuk sol sepatu yang ringan dan empuk. Phylon dipilih menjadi pilihan dalam pembuatan sol sepatu karena beberapa keunggulan, seperti bobot yang ringan, kenyamanan yang tinggi, serta daya tahan yang luar biasa.

Karet adalah salah satu bahan yang paling sering digunakan dalam pembuatan sol alas kaki. Hal ini bukan tanpa alasan, mengingat karet memiliki sejumlah keunggulan yang membuatnya sangat ideal untuk digunakan pada bagian penting dari alas kaki ini.

Pembuatan alas kaki merupakan proses kompleks yang melibatkan berbagai tahap, mulai dari pemilihan bahan hingga penyelesaian akhir produk. Dalam setiap tahap tersebut, terdapat potensi terjadinya kecacatan yang dapat mempengaruhi kualitas akhir dari alas kaki yang dihasilkan. Berikut adalah beberapa kecacatan umum yang sering terjadi dalam pembuatan alas kaki.

Pernakah kalian melihat sebuah sandal jepit. Seringkali bentuk produk sandal jepit terlihat sama meskipun berbeda brand. Hal inilah yang menjadi PR bagi produsen alas kaki, karena peletakan logo pada produk sandal berperan penting dalam branding dan pemasaran. Untungnya desain sandal jepit yang lebih terbuka dibandingkan sepatu memberikan peluang unik untuk menampilkan logo dengan cara yang kreatif dan efektif. Lantas bagaimana cara meletakan logo brand pada produk sandal jepit dengan tepat?

Seringkali kita berdebat tentang menggunakan sandal, manakah sandal yang paling baik apakah sandal jepit ataukah sandal selop? Memilih antara sandal jepit dan selop adalah keputusan yang penting dan bisa mempengaruhi kenyamanan dan penampilan Anda dalam berbagai situasi. Artikel ini akan mengekspos perbandingan antara kedua jenis alas kaki ini berdasarkan beberapa aspek penting.

Dalam dunia perkapalan, aspek kenyamanan dan keamanan di atas kapal dan perahu menjadi sangat penting. Salah satu elemen penting yang mempengaruhi dua aspek ini adalah bahan flooring yang digunakan. Bahan flooring yang dipilih umumnya adalah bahan yang ringan dan lembut namun tahan air dan tahan dalam berbagai kondisi cuaca. EVA sponge (ethylene-vinyl acetate) pun muncul sebagai pilihan populer untuk flooring perahu. Mengapa EVA sponge dipilih sebagai bahan flooring perahu? Mari kita cari tahu.

Dalam dunia fashion, tren warna selalu berubah, dan sandal tidak terkecuali. Warna-warna yang sedang populer dapat meningkatkan daya tarik produk di pasar. Sebagai contoh, warna pastel sering menjadi tren pada musim semi dan musim panas, sementara warna-warna gelap seperti burgundy dan navy populer di musim gugur dan musim dingin. Dengan mengikuti tren warna, produsen dapat memastikan bahwa produk mereka tetap diminati konsumen. Selain itu, menyediakan berbagai pilihan warna memungkinkan konsumen untuk memilih sesuai dengan preferensi pribadi mereka, yang pada gilirannya dapat memperluas jangkauan pasar produk.

Outsole, bagian bawah sepatu yang sering kali diabaikan, sebenarnya memiliki peran yang krusial dalam kenyamanan dan performa alas kaki. Meskipun tampak sederhana, bentuk outsole mempengaruhi banyak aspek pengalaman penggunaan alas kaki. Pertama-tama, outsole berperan dalam memberikan daya cengkram yang dibutuhkan untuk mencegah tergelincir saat berjalan atau berlari. Pola dan tekstur outsole mempengaruhi seberapa baik alas kaki dapat menahan gesekan dengan tanah. Bentuk outsole yang dirancang dengan baik dapat meningkatkan daya cengkram pada berbagai jenis permukaan, dari tanah hingga lantai yang licin.